Wednesday, August 29, 2018

Penggunaan Enzim Papain dalam Pakan Guna Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ikan

Desa Dongos (03/08) - Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro Tahun 2018 Desa Dongos, Kecamatan Kedung, Jepara menjalankan salah satu program kerja monodisiplin tentang Penggunaan Enzim Papain dalam Pakan Guna Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ikan. Program tersebut dilaksanakan bersama dengan Penyuluh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jepara, yaitu Bapak Maryono. Tujuan dilaksanakan sosialisasi adalah untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pakan, pertumbuhan dan kesehatan ikan budidaya air tawar di Desa Dongos. Sosialisasi tersebut disampaikan kepada masyarakat Desa Dongos khususnya pembudidaya ikan air tawar (Lele dan Nila) dan Karang Taruna Garuda Putih. Enzim papain yang dihasilkan buah pepaya mampu meningkatkan serapan protein pada ikan budidaya. Papain merupakan enzim dari ekstrak buah pepaya yang bersifat proteolitik dan mampu menghidrolisis 2 protein menjadi unsur-unsur yang lebih sederhana yaitu peptida hingga asam amino. Penambahan papain sebagai enzim eksogen ke dalam pakan mampu meningkatkan hidrolisis protein pakan. Ini akan berakibat pada tingkat penyerapan protein pakan yang semakin meningkat.

Pemaparan Materi Enzim Papain
Di wilayah Jepara untuk produk enzim papain sudah diproduksi besar oleh Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara. Akan tetapi pembuatan enzim papain dapat dilakukan sendiri oleh para pembudidaya. Bahan dan alatnya relatif mudah diperoleh. Langkah pertama buah pepaya mengkal dibersihkan dari kulit dan bijinya. Selanjutnya, daging buah pepaya diblender hingga halus seperti bubur. Untuk memudahkan proses pemblenderan, daging buah pepaya menkal yang agak keras bisa diparut terlebih dulu. Bubur daging pepaya kemudian di keringkan dalam oven dengan suhu 50-60°C. Setelah kering, haluskan dengan blender hingga menjadi bubuk kering. Sebelum pemakaian, bubuk bisa disimpan pada wadah kedap udara. Aplikasi papain dalam pakan dengan cara membasahi pakan terlebih dulu dengan menyemprotkan air ke pakan menggunakan sprayer. Setelah basah, taburkan bubuk kering pepaya sesuai dosis yang dibutuhkan. Kemudian aduk hingga rata. Setelah tercampur rata, diamkan pakan selama beberapa menit untuk proses kering-angin. Selanjutnya, pakan bisa diberikan pada ikan lele, nila atau jenis ikan lainnya.
Foto Bersama Pasca Kegiatan
Cara penggunaan enzim papain yaitu menyiapkan 5 gram enzim papain dan air 1 liter yang kemudian dilarutkan. Masukkan dalam botol dan simpan dalam kulkas. Semportkan 50 ml larutan tersebut ke dalam 1 kg pakan, angin – anginkan selama 5 menit dan kemudian diberikan pada ikan.
Dengan diadakannya sosialisasi tentang Penggunaan Enzim Papain dalam Pakan Guna Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ikan oleh Tim II KKN UNDIP bersama Penyuluh Dinas Kelautan dan Perikanan Jepara diharapkan masyarakat Desa Dongos dalam bidang budidaya air tawar semakin meningkat, karena dengan diaplikasikannya enzim papain ke pakan ikan akan meningkatkan efisiensi pakan, meningkatkan produksi, menghemat biaya pakan dan meningkatkan keuntungan bagi masyarakat pembudidaya di Desa Dongos, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara.
Read More

Ecobrick, Solusi Pengolahan Sampah Plastik

Petarukan (09/08) – Sampah merupakan permasalahan dalam masyarakat yang tak kunjung terselesaikan. Produksi sampah organik dan anorganik seperti plastik semakin meningkat. Hal demikian, berakibat pada terganggunya eksistensi kebersihan lingkungan di masyarakat. Semakin banyak plastik yang digunakan berakibat pada semakin banyaknya sampah yang terbuang. Plastik merupakan molekul poliester yang sulit untuk terurai tersebut pada akhirnya dapat mengganggu ekosistem yang ada. Oleh karena itu peran masyarakat dalam pengolahan sampah tersebut sangat dibutuhkan. Salah satu cara pengolahan sampah plastik yang dapat dilakukan adalah dengan mendaur ulangnya. Sistem daur ulang yang dapat diterapkan adalah dengan sistem Ecobrick.  Ecobrick tersebut merupakan pengolahan sampah plastik menjadi bata (material) ramah lingkungan.
Kegiatan Pelaksaan Sistem Ecobrick
Kamis, (09/08) Tim II KKN Undip Desa Sirangkang melaksanakan progam pengolahan sampah yaitu Ecobrick yang dikuti oleh Ibu-Ibu PKK Desa Sirangkang. Progam multidisiplin ini dilaksanakan karena masih banyaknya sampah plastik di masyarakat dan belum adanya pengolahan mengenai sampah seperti dengan adanya bank sampah. Sehingga masih sering ditemui masyarakat yang membakar sampah di pekarangan rumah. Dimana, abu maupun asap dari sampah yang di bakar tersebut dapat membahayakan kesehatan masyarakat karena dapat menyebabkan penyakit kanker dan iritasi . Oleh karena itu kami memperkenalkan Ecobrick sebagai solusi dari pengolahan sampah plastik di Desa Sirangkang. Progam multidisiplin ini dimulai dengan kegiatan penyuluhan mengenai pentingnya kebersihan lingkungan, pemilahan sampah organik dan anorganik,  bahaya membakar sampah plastik dan gerakan sadar lingkungan terhadap masyarakat.Penyuluhan tersebut disampaikan oleh Pak Tarto yang merupakan Aktivis Lingkungan dari Desa Widodaren, Petarukan,Pemalang. Setelah penyuluhan tersebut kemudian dilaksanakan praktek pembuatan Ecobrick oleh ibu-ibu PKK. Praktek pembuatan Ecobrick dimulai dengan pembagian kelompok, setelah itu tiap-tiap peserta dalam kelompok membagi tugas, ada yang membersihkan sampah plastik, memotong sampah menjadi kecil-kecil dan ada yang memasukan sampah tersebut ke  dalam botol.
Foto Bersama Pasca Kegiatan

Cara pembuatan Ecobrick cukup mudah yaitu sampah plastik yang dipotong kecil-kecil tersebut dimasukan ke dalam botol air mineral dan dipadatkan dengan plastik kresek yang utuh dengan cara didorong dengan tongkat dimana tongkat tersebut salah satu ujung nya runcing dan ujung yang lain tumpul. Ujung yang tumpul digunakan untuk memadatkan sampah di bagian bawah atau landasannya sedangkan bagian yang runcing untuk memadatkan sampah ketika posisi botol sudah hampir penuh dengan sampah.  Ecobrick tersebut membuat sampah menjadi bernilai lebih, karena selain dimanfaatkan sebagai pengganti bata rumah, dapat dimanfaatkan pula menjadi kursi, meja, gapura bahkan taman. Selain itu nilai tambah dari Ecobrick adalah saat pembuatannya dapat meningkatkan kebersamaan dalam masyarakat sehingga waktu yang dimiliki ibu-ibu tidak hanya sekedar untuk mengobrol saja. Serta menjadikan peluang lapangan pekerjaan baru sehingga mampu untuk mengurangi pengangguran di Desa Sirangkang.

Read More

Tuesday, August 28, 2018

Penerapan 3R dengan Pemanfaatan Baju Tidak Layak Pakai

Mahasiswa KKN Tim II Undip Desa Pelem Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan telah melaksanakan program multidisiplin yang berjudul Kegiatan Prakarya dengan Pemanfaatan Baju Tidak Layak Pakai sebagai Upaya Penerapan 3R (Reuse, Reduce, Recycle). Hal yang melatar belakangi dipilihnya program ini adalah dikarenakan pertumbuhan penduduk dan pola konsumsi masyarakat yang menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan karakteristik sampah yang semakin beragam. Hai itulah yang menyebabkan bertambahnya sampah sehingga dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan jika pengelolaan persampahan kurang memadai. Salah satu bentuk dari pengelolaan sampah adalah dengan melakukan 3R (reduce, reuse, recycle). Ketiga prinsip itu dapat diaplikasikan oleh rumah tangga dalam rangka mengurangi produksi sampah. Salah satunya adalah prinsip recycle, yang berarti mengolah kembali sampah atau benda-benda tidak terpakai menjadi barang baru yang memiliki manfaat dan kegunaan baru. Selain itu, program multidisiplin ini dipilih karena para mahasiswa melihat kurangnya tingkat kreatifitas mahasiswa dalam memanfaatkan sampah sebagai barang jadi (recycle). Kegiatan pengurangan sampah mencakup prinsip 3R, yaitu reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dn recycle (mendaur ulang). Ketiga prinsip itu dapat diaplikasikan oleh rumah tangga dalam rangka mengurangi produksi sampah. Salah satunya adalah prisip recycle yaitu dengan mengolah kembali sampah atau benda-benda bekas menjadi barang barang atau produk baru yang memiliki nilai manfaat. Dengan melakukan recycle, benda-benda yang sebelumnya tidak bermanfaat dan menjadi sampah bisa diolah menjadi barang-barang baru yang memiliki manfaat dan kegunaan baru. Fungsi dari barang baru tersebut akan berbeda dengan fungsi dari barang sebelum melalui proses recycle. Masyarakat harus memiliki kemauan dan kekreatifitasan jika ingin mendaur ulang sampah.
Foto Bersama Pasca Kegiatan
Hal itulah yang menjadi inspirasi kita dalam memilih program multidisiplin ini. Dengan dilaksanakannya program ini, diharapkan masyarakat termotivasi dan terinspirasi untuk berkreasi untuk berkreasi dalam mendaur ulang sampah. Kegiatan multidisplin 3R dilakukan pada Sabtu (11/07) pukul 15.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB bertempat di rumah bapak Samin yang merupakan Kepala Desa desa Pelem. Kegiatan pemanfaatan baju tidak layak pakai dihadiri oleh masyarakat desa pelem sekitar khususnya para ibu-ibu. Program ini menggunakan alat dan bahan berupa kaos bekas dan gunting. Bagian bawah kaos digunting kecil-kecil untuk kemudian ditali satu sama lain agar bagian bawahnya tidak bolong sehingga dapat difungsikan sebagai tas. Proses pembuatan yang sederhana membuat masyarakat tidak malas untuk ikut serta membuatnya, sehingga masing-masing masyarakat mempunyai tas hasil buatannya sendiri. Antusiasme masyarakat Desa Pelem dalam  mengikuti program pemanfaatan baju tidak layak pakai menjadi tas sungguh besar. Masyarakat datang tepat waktu sesuai dengan jam yang disepakati sehingga program tidak berjalan terburu-buru dan dapat selesai sebelum maghrib.
Read More

Berdayakan Ibu-Ibu PKK, Tim II KKN Undip 2018 unit Desa Selosabrang Adakan Pelatihan Pembuatan “SEKOP LOBANG”

Kabupaten Temanggung yang terletak di dataran tinggi terkenal dengan hasil perkebunan berupa biji kopi yang sangat melimpah dengan kualitas yang tak diragukan lagi. Keberadaan perkebunan kopi di Kabupaten Temanggung meluas secara merata, salah satunya yang dapat ditemukan di Desa Selosabrang, Kecamatan Bejen. Namun, melimpahnya hasil biji kopi berkualitas tidak diiringi dengan adanya pengolahan secara berkelanjutan menjadi sebuah produk untuk menambah nilai jual.
Kedatangan Tim II KKN Undip Unit Desa Selosabrang, Kecamatan Bejen, Temanggung mengusung program pengolahan kopi menjadi sebuah produk berupa selai kopi yang diberi nama SEKOP LOBANG (Selai Kopi Selosabrang) guna memberikan keterampilan kepada warga Desa Selosabrang dalam pengolahan hasil panen kopi secara berkelanjutan. Kegiatan program pelatihan pembuatan Selai Kopi yang dilaksanakan pada Jumat, (10/08) bertempat di Balai Desa Selosabrang ini diisi dengan demo memasak selai kopi yang diikuti oleh ibu-ibu anggota PKK Desa Selosabrang. Mahasiswa KKN Undip memperlihatkan bagaimana cara membuat selai kopi mulai dari bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan serta tahap demi tahap hingga menjadi Selai Kopi yang siap untuk dinikmati. Tidak hanya menampilkan demo memasak, mahasiswa KKN Undip juga menunjukan cara pengemasan selai kopi yang menarik dan higienis yang mana dapat meningkatkan nilai jual selai kopi. Kegiatan pelatihan pembuatan selai kopi ini disambuat dengan antusiasme yang sangat baik dari ibu-ibu PPK Desa Selosabrang dikarenakan bahan-bahan mudah untuk didapatkan serta cara pembuatan yang juga sederhana. 
Kegiatan Demo Memasak
Antusisame juga diperlihatkan dengan keikutsertaan dari Ketua PKK yaitu Bu Yanto secara langsung dalam pembuatan selai kopi bersama mahasiswa KKN Undip dan adanya sesi mencicipi selai kopi yang siap untk dinikmati. Dalam program pelatihan pembuatan selai kopi ini juga diselipi dengan sesi tanya jawab tidak hanya tentang cara pembuatan tetapi juga strategi dalam memasarkan selai kopi tersebut, mengingat selai kopi merupakan produk yang jarang ditemui terutama di Desa Selosabrang sendiri. Maka dari itu, Mahasiswa KKN Undip Tim II unit Desa Selosabrang juga memotivasi ibu-ibu PKK setempat untuk mau mencoba membuat selai kopi agar bisa mennjadi UKM dengan mengolah hasil panen kopi milik sendiri. Diharapkan dengan program kerja berupa pelatihan yang diusung oleh mahasiswa KKN Undip unit Desa Selosabrang ini dapat memberikan dampak positif dan bermanfaat dalam meningkatkan taraf ekonomi warga setempat serta memberdayakan ibu-ibu PKK dalam hal keterampilan pengolahan kopi menjadi suatu produk yang bernilai jual. Sesuai prinsip berkesinambungan yang diusung mahasiswa KKN Undip dalam program ini, produk olahan kopi yaitu SEKOP LOBANG (Selai Kopi Selosabrang) dapat menjadi buah tangan khas dari Desa Selosabrang yang merupakan hasil dari keterampilan warga setempat.  
Read More