Petarukan (09/08) – Sampah merupakan
permasalahan dalam masyarakat yang tak kunjung terselesaikan. Produksi sampah organik
dan anorganik seperti plastik semakin meningkat. Hal demikian, berakibat pada terganggunya
eksistensi kebersihan lingkungan di masyarakat. Semakin banyak plastik yang
digunakan berakibat pada semakin banyaknya sampah yang terbuang. Plastik
merupakan molekul poliester yang sulit untuk terurai tersebut pada akhirnya
dapat mengganggu ekosistem yang ada. Oleh karena itu peran masyarakat dalam
pengolahan sampah tersebut sangat dibutuhkan. Salah satu cara pengolahan sampah
plastik yang dapat dilakukan adalah dengan mendaur ulangnya. Sistem daur ulang
yang dapat diterapkan adalah dengan sistem Ecobrick. Ecobrick tersebut merupakan pengolahan sampah
plastik menjadi bata (material) ramah lingkungan.
Kamis, (09/08) Tim II KKN Undip Desa Sirangkang melaksanakan progam pengolahan sampah yaitu Ecobrick yang
dikuti oleh Ibu-Ibu PKK Desa Sirangkang. Progam multidisiplin ini dilaksanakan
karena masih banyaknya sampah plastik di masyarakat dan belum adanya pengolahan
mengenai sampah seperti dengan adanya bank sampah. Sehingga masih sering
ditemui masyarakat yang membakar sampah di pekarangan rumah. Dimana, abu maupun
asap dari sampah yang di bakar tersebut dapat membahayakan kesehatan masyarakat
karena dapat menyebabkan penyakit kanker dan iritasi . Oleh karena itu kami
memperkenalkan Ecobrick sebagai solusi dari pengolahan sampah plastik di Desa
Sirangkang. Progam multidisiplin ini dimulai dengan
kegiatan penyuluhan mengenai pentingnya kebersihan lingkungan, pemilahan sampah
organik dan anorganik, bahaya membakar sampah
plastik dan gerakan sadar lingkungan terhadap masyarakat.Penyuluhan tersebut
disampaikan oleh Pak Tarto yang merupakan Aktivis Lingkungan dari Desa
Widodaren, Petarukan,Pemalang. Setelah penyuluhan tersebut kemudian
dilaksanakan praktek pembuatan Ecobrick oleh ibu-ibu PKK. Praktek pembuatan Ecobrick
dimulai dengan pembagian kelompok, setelah itu tiap-tiap peserta dalam kelompok
membagi tugas, ada yang membersihkan sampah plastik, memotong sampah menjadi
kecil-kecil dan ada yang memasukan sampah tersebut ke dalam botol.
![]() |
Foto Bersama Pasca Kegiatan |
Cara pembuatan Ecobrick cukup mudah yaitu sampah
plastik yang dipotong kecil-kecil tersebut dimasukan ke dalam botol air mineral
dan dipadatkan dengan plastik kresek yang utuh dengan cara didorong dengan
tongkat dimana tongkat tersebut salah satu ujung nya runcing dan ujung yang
lain tumpul. Ujung yang tumpul digunakan untuk memadatkan sampah di bagian
bawah atau landasannya sedangkan bagian yang runcing untuk memadatkan sampah
ketika posisi botol sudah hampir penuh dengan sampah. Ecobrick tersebut membuat sampah menjadi
bernilai lebih, karena selain dimanfaatkan sebagai pengganti bata rumah, dapat dimanfaatkan
pula menjadi kursi, meja, gapura bahkan taman. Selain itu nilai tambah dari Ecobrick
adalah saat pembuatannya dapat meningkatkan kebersamaan dalam masyarakat
sehingga waktu yang dimiliki ibu-ibu tidak hanya sekedar untuk mengobrol saja. Serta
menjadikan peluang lapangan pekerjaan baru sehingga mampu untuk mengurangi
pengangguran di Desa Sirangkang.
EmoticonEmoticon